Sabtu, 23 April 2016

Kepedihan siapa yang hendak kau bawa pergi


Tepat jam 5 sore, saat jam pulang kerja. Hujan turun dengan perlahan. Setitik, lalu berubah menjadi gerimis, seorang wanita perusia 25 tahun tampak berlari keluar kantor, seperti ingin segera pergi dan terburu-buru, entah karena gerimis, atau karena hatinya yang juga tengan dilanda badai.

Dengan terburu menggunakan sepeda motor pulang bersama temannya, diperjalalan tak banyak bicara, tak terasa ada butiran gerimis lain disudut matanya, manun lagi-lagi gerimis menutupinya. Tak ada yang tau kalu bukan iar hujan yang membasahi pipinya. Sapai dirumah, wanita itu langsung masuk kamar, sementara diluar gerimis berubah menjadi hujan deras. Dari balik jendela, wanita itu menatap langit gelap dan hujan yang desar, menupahkan badai yang dia tahan tak karuan, menangis dengan kuat sambil melihat awan pekat, seolah bertanya pada langit, kenapa badai ini begitu besar??? hingga hujan dipelupuk mata tak bisa kubendung..

Tak lama, Ia tertunduk dan kembali menatap hujan deras. Hujan, entah duka siapa yang ingin kau bawa  pergi.. "Aku mohon, bawalah badai didada dan hujan di sudut mata ini pergi bersama aliranmu". . .

Semoga pelangi segera muncul demi melihanya kembali tersenyum.... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar