Selasa, 30 September 2014

Kalian yang membuatku IRI





Bismillahirrohmannirohim...
Assalamualaikum..
Selamat Malam Dunia...

Entah sudah sebarapa jauh kaki ini melangkah, menyusuri hamparan bumi Allah. Sudah jutaan hari aku lalui, bertemu dengan berjuta insan, dengan berupa-rupa karakter.
Hmmmm.. Entah sampai kapan kaki ini akan terus berjalan, entah sampai kapan aku menunggu hari itu tiba, entah sampai kapan aku bisa menghirup udara di bumi ini, entah sampai kapan aku menahan rindu ini. Yah,, semua memang tidak ada yang pasti, Dunia ini semu kawan. Gemerlap dunia yang mampu membuat lalai, gelak tawa yang terdengar riang, namun entah apa yang sebenarnya terjadi. Berjuta tanya berkecamuk dalam fikiran ini, akankah aku bisa mencapai semua impianku? sementara maut terus mendekatiku, akankah aku bisa keluar dari rumitnya masalah ini, akankah kaki ini membawaku keluar dari tempat ini?. Lalu kemana aku harus pergi? kawan, semua kehidupan didunia ini adalah ketidak pastian, semua bisa berubah tanpa ada yang bisa mencegahnya. Tapi kau harus tahu, bahwa kehidupan yang abadi adalah di akhirat kelak. Ketika semua manusia tak ada yang bisa lari dari perhitungan (hisab) Allah. Itulah hari pembalasan.
Sudah lama aku menyimpan rasa iri pada kalian, para wanita berhijab yang mampu menundukan nafsu untuk meraih ridho Allah. Jilbabmu yang selalu terjunta panjang, khhimarmu yang kau kenakan menutup dada sesuai firman Allah, wajahmu yang teduh dan pandangan matamu yang selalu kau tundukan. kalian selalu membuatku iri, tahukah kalian jika aku juga ingin seperti kalian? duduk bersama dan merasakan ketenangan yang kalian pancarkan. Sungguh, kalian tak pernah merasa malu dengan pakaian kalian, karena kalian yakin, inilah yang Allah dan Rosul perintahkan. Kalian tahu, dari jauh aku selalu memandangi kalian, mencari tahu tentang kalian. Dan kini aku tertatih mengikuti jejak kalian, menundukkan nafsu, berusaha mengikuti apa yang Allah wahyukan dan apa yang telah Rosul sabdakan. Pijakan kaki  yang belum kuat membuat aku mudah terhempas, manun kini aku dapat merasakan manisnya sabar dalam taat.
Aku yang akan terus mengikuti jejak kalian. Rinduku pada Ilahi, rinduku pada rosulku Muhammad, pembawa segenap kebaikan. Bismillah, dengan tertatih aku ikuti sabda Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar