Sabtu, 20 September 2014

Bahkan bunga jalanpun tersenyum

Assalamualaikum.
Selamat Pagi Dunia...
Bismillahirohmannirohim..

Pagi ini udara segar menerobos masuk kamar dari fentilasi jendela, terasa dingin sekali, hujan yang turun tadi malam rupanya membuat tanah gersang ini kembali hidup, merasakan kesejukan pagi adalah sebuah peristiwa yang selalu menyenangkan. Pagi adalah anugrah dari Allah yang harus kita syukuri, dimana Allah masih memberikan kesempatan kita untuk bisa membuka mata dan menghirup udara, DIA memberikan satu lembar kertas kosong yang harus kita isi. ngomong-ngomong soal pagi, pagi ini saya berfikir kapan saya akan keluar dari tempat ini, pergi untuk melihat dunia, melihat Bumi Allah dibagian lain(kaya ibnu batutah gitulah. hehehe). Rasa jenuh mulai hinggap, menyaksikan rutinitas yang itu-itu saja. Mungkin sudah terlampau lama saya ada ditempat  ini. 6 tahun bukan waktu yang sebentar kawan. Dalam hati saya berujar " Yah, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melangkah". tapi tunggu dulu, kemana kaki ini akan melangkah? hmmm kembali termenung.
Akhirnya saya menemukan jawabannya, selembar kertas yang penuh dengan daftar target di tahun ini, dan masih ada beberapa yang belum saya contreng. Hati ini kembali berbisik "tugasmu disini belum selesai, lihatlah list ini masih banyak yang belum kau contreng".

Menghela nafas panjang, mungkin memang benar, tugas saya disini belum selesai. Ya Allah, bantu aku menyelesaikan 3 point yang terakhir. Perjalanan ini memang kadang membosankan, jenuh, terasa begini-gini aja. Tapi heey,,pernahkan kau melihat setangkai bunga? bunga apapun itu, tak perduli itu hanya sebatang bunga dipinggir jalan yang tak mempunyai nilai jual, dan bahkan kebanyakan orang menganggapnya sebagai rumput liar yang harus disingkirkan. Tengoklah bunga berwarna kuning yang saya post di ilustrasi, saya suka menyebutnya dengan bunga jalan, karena bunga itu tumbuh dimanapun dipinggir jalan (klo dikampung saya gitu, dipinggir jalan banyak bunga kuning nya). Bunga itu memang tak bernilai jual, tapi cobalah kau amati, dia begitu cantik bukan? apalagi jika kita lihat saat tumbuh berkoloni dengan yang lain, terlihat hamparan bunga kuning yang menyegarkan mata. Pun saat dia tegak sendiri, mata kita susah sekali melepaskan pandangan dari simungil itu. kau tau kawan, kenapa mata ini enggan berpaling? enggan berpaling dari bunga jalan yang tak memiliki nilai jual itu? karena sekecil apapun bunga itu, tumbuh dimanapun, dia akan tetap memberikan kecantikannya. Maka dari itu kawan, ambillah pelajaran dari sibunga jalan ini. tak perduli orang menganggapnya bunga liar, namun dimanapun dia tumbuh dia akan selalu memberikan kecantikan bunganya untuk dinikmati, memberikan warnanya yang elok untuk dipandang. kata-kata bang Tere Liye dibawah ini, bisa dijadikan perenungan kawan.
"Ajarkan aku untuk mempunyai hati yang cantik. Tidak peduli orang-orang tidak pernah sekalipun menyadari kecantikan hati tersebut".

Sederetan kalimat bijak yang pernah saya temukan. Pelajaran hidup dapat kita ambil dari sekeliling kita, dari sebuah bunga jalan sekalipun. Bukankan Allah selalu menyuruh kita untuk berfikir? dalam ratusan kalam-Nya Allah selalu mengulang-ngulang kalimat "Bagi orang-orang yang berfikir".
Cari dan temukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar