Jika November identik dengan hujan, lalu hujan identik dengan apa?
Ketika kabanyakan orang menghubungkan hujan dengan ke-pilu-an, sedih, patah hati dll seolah hujan membawa kabar sendu, merenggut mereka pada masa lalu yang menyedihkan, pada air mata, pada kisah duka.. Saya merasa heran, siapa kiranya yang pertama kali memproklamirkan bahwa hujan itu identik dengan tangisan... Mari sejenak kita rehat, don't judge begitu saja hujan ini..
Mari berfikir positif, mari melihat dengan cara yang berbeda. Hujan adalah Cinta dari Tuhan untuk hambanya, hujan adalah karunia bagi segenap penghuni jagad raya. Tak bisakah kita ikut senang, bernyanyi bersama barisan katak yang bernyanyi riang kala hujan turun. Tak bisakah kita ikut tersenyum bersama kecambah yang perlahan tumbuh menjadi tunas seiring guyuran hujan yang membuatnya menjadi lembab. Tak bisakah kita rasakan kebahagiaan tanah, yang menjadi subur setelah ditimpa hujan, mengakhiri kegersangan yang selama ini ia tahan, aroma tanah yang khas kerinduan yang terdalam. Tak bisakah kita lihat senyum merekah para petani yang siap untuk menyemai untuk kemudian menuai, karena hujan telah datang.
Mulai sekarang, mari tersenyum saat hujan turun. Hanyutlah bersama nyanyian riang segenap penghuni bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar