Rabu, 20 Juli 2016

Mencerna...

Mencerna, mencerna, dan mencerna..
Melihat kejadian sekeliling, mencerna setiap kejadian. Merasakannya dan kembali mencerna.

Telah jauh melangkah dalam perjalanan ini. Semak, hutan, Keramaian, sunyi sepi
semua telah kulalui. Banyak ruang yang aku singgahi, hanya untuk meneliti dan mencari.
Ah, sampai kapan aku mencari?
Mungkin aku bukan sedang mencari, namun hakikatnya aq sedang memahami, memahami jika semua
yang terjadi di Dunia ini adalah kehendak Langit.

Sekuat apapun mengejar, Selama apapun menunggu, jika bukan bagianku maka angin akan
membuatnya terbang, walau sudah dalam genggaman.

Kini aku mengerti, bahwa kita hanya harus berjalan, berusaha dan berdoa.
Selebihnya biarlah Langit yang menentukan.
Ah, mari kita ganti rengekan ini. Rengekan bukan untuk bertanya kapan? namun rengekan untuk menguatkan.

Semoga Langit menguatkan kaki ini u/ tetap berjalan, hingga akhirnya bertemu dengannya
yang selama ini aku minta dalam setiap bisikku pada Langit.
Bukankah tujuan yang sama akan mempertemukan orang-orang dalam perjalanan.

Langit, aku tahu bahwa sabar itu tak bertepi dan syukur itu bukan hanya sebatas lidah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar