Bismillahirohmannirrohim..
Selamat malam semua... Ujan-ujan gini enaknya nyicip sekoteng yah, kalo enggak susu jahe boleh deh, ato coklat panas juga nikmat (sayang semua itu hanya dalam hayalan) hahahaha
Dari pada ngelantur kesana-kemari (meskipun bukan untuk mencari alamat. Apasih) mending kita bikin cerbung aja. Jadi mulai sekarang, mimin bakal banyak ngepost dalam bentuk cerbung aya kali ya, meskipun sedikit diselingi dengan tulisan dari kegalau-an, keresah-an, dan perenung-an mimin yang kadang gak jelas, maafkeun atuh yaaa (mimin cuman pengen nulis aja kok).. hehehe
Selamat menikmati yah,,,,
Oke, kisah ini bercerita tentang perjalanan seorang anak manusia (ye laaaaah, klo anak kambing mah siapa yang mau peduli) yang penuh dengan rintangan benteng takeshi. perjalanan yang menyenangkan disertai siulan burung-burung yang ikut bernyanyi, mentari yang tersenyum cerah dan semilir angin yang menyejukkan. Namun terkadang dalam sebuah perjalanan tak ayal kita dapati gulungan awan hitam, kilat yang menyambar, dan duri yang menghadang, lolongan anjing yang mencekam atau bahkan kamu dikejar si-anjing itu, ah betapa repotnya bukan. Coba kalian bayangkan, udahmah langit yang mendung hitam, kalian tidak bawa payung maka dengan terburu-buru berlari ingin segera sampai ditujuan, namun tiba-tiba kilat yg menyambar dan laginya terdengan lolongan anjing yang membuatmu gentar, dan tiba-tiba anjing itu ada di belakangmu, menggong-gong dan hendak menggigit. Ketika kamu lari, si-anjingpun mengejarmu, dan saat kamu berlari, ternyata jalan yang kamu susuri itu penuh dengan duri. Ah, tak dapat ku bayangkan gimana itu kondisinya, rumit bukan? yah... begitupun dengan jalan cerita 'Nisa Ayumi' dkk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar