Senin, 16 Mei 2016

Garut itu? Manis kaya kue burayot & bisa membuang segala racun.

Assalamualaikum.
Haiii....

nulis lagi nyoook,.. Oke beberapa hari kemarin, tepatnya tgl 5-7 mei aku  mengikuti kegiatan TnT (Traveling and Teaching) di regional Garut spesial HARDIKNAS. Tak dapat dipungkiri bahwa  kepergiku ke Garut dengan setumpuk jenuh dan sejuta kecewa (halah, mulai lebay). Kepergianku kesana mungkin semacam lari dari kenyataan (beuuh, lemah), yah gitulah ya pokonya, semacam mencari suasana baru untuk merapikan hati yang sudah garut marut (carut marut maksudnya ^^).

Jadi di TnT itu, saya bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, dan melihat kultur baru dalam sebuah masyarakat. Dan salutnya, ternyata masyarakat disana masih memegang budaya dalam hal bahasa (murut saya inimah), jujur disini sendiri, orang2 yang menggunakan bahasa sunda halus itu hanya sekelumit orang saja. Sedangkan di Garut sana sejauh yang saya temui mereka masih menggunakan bahasa sunda halus. Banyak acara yang dilalui mulai dari ketemu panitia yang someah dan balageur, para volunteer yang kece, gokil dan seru2. Perjalanan Traveling yang aduhai, digonjang ganjing dalam truk. Nge-camp di bukit teletubies, dan menyusuri pantai sayang heulang. Hingga akhirnya menuju tempat teaching yang medannya itu waaaarrrr biasaaaa, nikreuh dimalam hari, di gong-gong anjing warga (yang saya heran, ditiap rumah itu ada anjingnya. mungkin semacam satpam. Entahlah) menuruni turunan tajam yang licin dan ada salah satu volunteer yang jatuh juga. Sampe di TKP dengan banjir keringat, dan saat para volunteer rehat, tiba-tiba salah satu volunteer ada yang nyeletuk "Kue Kueeee" lantaran ngeliat susunan rebana yang menyerupai kue ulang tahun, belum lagi satu piala yang kelihatannya kaya cakwe ( efek kehabisan energi habis tracking. hahaha gokil aslina). Dan keseruan masih berlanjut kawan. Pagi harinya semua volunteer siap-siap untuk teaching. Di teaching ini, saya berasa beruntung banget bisa sekolah dengan normal dan banyak lagi nikmat Allah yang harus saya syukuri.  Well, kalo saya ceritain semua disini bakal habis ber ribu-ribu paragraf (beneran lhoooo). Dan semua cukup saya rangkum dalam memori, tersimpan dalam hati dan terkenang dalam ingatan. Garut, oh garut menyisakan memori yang manis seperti rasa kue burayot (itu nama kue siapa yang kasih yah? bisa kepikiran ngasih nama 'Burayot' hahahahahaha).

Dan kalau ditarik kesimpulan dari pemaparan diatas (halah pamaparan, cerita capruk meureun yah) bahwa san-nya saat semua rutinitas menjemukan, orang-orang sekitar yang memuakkan dan problem yang terasa menghimpit, mungkin kita butuh piknik, keluar dari zona kita. Entah untuk menepi sendiri, atau berlari untuk bertemu banyak orang, belajar tentang perbedaan dan keragaman. Tapi yah, jangn keseringan juga, karena menyebabkan terkurasnya isi dompet (hahahaha)

Bulan mei yang cantik, hadiah ulang tahun yang paling manis.. Alhamdulillah..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar