Bimillah hirrohman nirrohim...
Nyambung dari tulisan sebelumnya tentang pacaran dan j*d*h, kali ini minceh masih akan bahas seputar j*d*h. Biar para akhwat gak terjebak dengan penyakit cinderella compleks (sebuah penyakit yang diderta oleh seseorang, dimana orang tersebut menghayalkan sosok ideal yang hanya ada dalam dunia khayalnya, dan menolak ikhwan yang datang untuk melamar, karena tidak sesuai dengan sosok ideal yang ada dalam khayalannya itu) sebenernya materi ini minceh dapatkan dari sebuah artikel dan diperjelas lagi tadi sore lewat video ust. Salim A Fillah yang sangan Jleb banget. Apa ituh??? cekidooooooottt...
Ada beberapa poin yang harus kita perhatikan :
Pertama
Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita,ADALAH bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya. Tahu darimana? Allah meletakkan dua wanita mulia dalam Alquran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu bahwa Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiyah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan mereka? NO....
Itulah mengapa bagi wanita dizaman Rosulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.
Kedua
Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: Akhirat, Syurga, Ridha Allah, bukan semata-mata dunia.
Ketiga
Jdoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja beda keberkahannya.
Keempat
Dalam hal rezeki,urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.
Kelima
Cara Allah memberi jodoh, tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.
Keenam
Dalam urusan jodoh, ta'aruf adalah proses seumur hidup. Runus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.
Ketujuh
Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak yakni Allah, Ibunya, Teman sebayanya, dan anak-anak.
Kedelapan
Seperti apa bentuk ikhtiar wanita?
1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta bantuan perantara, misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat. Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat. Konsekuensi satu: Ditolak. Tapi lebih baik dari pada digantung.
Gimana??? udah fahamkan Dear...... jangan sok tebar pesona kesana-kesini lagi yaaaaaa......
Btw, untuk yang ikhtiar poin tiga, ilmu minceh belom sampe kesana.. hehehe
tulisan ini reminder untuk minceh sendiri,... mudah2an ada manfaatnya, AAAAmmmiiinnn..
minceh fikir dengan tiga tulisan yang berurutan ini, kita semua jadi faham ya... gimana kita menjaga interaksi dan memantaskan diri, serta konsep tentang jodoh itu sendiri.
Ambillah pelajaran wahai orang2 yg mempunya fikiran, Wallahu A'lam.
Wassalam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar