Jumat, 12 Mei 2017

Meraba rasa




Diujung keramaian kota, jauh dari hingar-bingar dan gemerlap cahaya. Dimana sunyi masih setia menyelimuti. Tidak seperti dikota-kota besar yang sepertinya tak pernah mati, aktifitas silih berganti. dari pagi hingga pagi lagi, tak pernah henti detak pergerakan manusia yang terus berafiliasi.

Kerika mentari mulai beranjak pergi, saat surau2 saling sahut menyahut mengumandangkan adzan, suara berisik anak2 berlarian dihalaman surau, berebut masuk yang langsung disambut teriakan orang tua "Jangan berisik, lagi adzan". seorang perempuan tengah duduk dengan hidmat, memakai mukena motif bunga-bunga kecil yang warnanya sudah mulai pudar, tersenyum geli melihat anak-anak kecil yang kaget dengan suata tinggi pak Yadi, menyuruh mereka untuk tidak berisik. "ah, namanya juga anak-anak".

surau itu memang kecil, namun selalu ramai dengan suara anak-anak yang belajar mengeja huruf hija'iyah. melafalkan surat-surat pendek dan menghafal bacaan solat. Teringan 20 tahun yang lalu, diapun berada diposisi itu. masa-masa kecil yang begitu indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar