Senin, 05 April 2021

Dua tahun silam

7 september 2019

Hari saat aku sangat kecewa, dan saat itu aku yakin mama jauh lebih kecewa dari pada apa yg aku rasakan.

Hari saat aku merasa marah, dan aku yakin mama jauh merasa lebih marah.

Di depan org itu, mama menyalahkan dirinya sendiri hanya untuk membela ku.

Dan perempuan naif itu, bersikukuh menyalahkanku.
Demi Allah, kamu akan merasakan apa yg mama rasakan saat itu.

Bapak, tak banyak yg ia minta. Padahal dalam dirinya, aku tau ada api yg menyala. Bapak hanya bilang "jika kamu sayang sama bapak, kita pulang".

Demi Allah, kamu akan merasakan apa yg bapak rasakan.

Dalam gelap dan pengap. Aku tersungkur, meminta keadilan Tuhan... 
Dalam cahaya temaram, aku bersimpuh...
Di dinginnya malam, kuhabiskan dengan mendekap rasa sakit...

Tuhan, ampuni kesalahanku...
Tuhan, tunjukkan keadilanmu...
Tuhan, Engkau menjadi saksi puing2 keimananku...
Keimanan yg tak ku gadai dengan harta.
Tuhan, Engkau menjadi saksi atas paristiwa itu.
Tuhan, sampai hari ini aku percaya bahwa kebenaran akan memancarkan sinarnya. Tak peduli semua orang menutupinya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar