Kamis, 20 Oktober 2016

Tentang Tangisan


Malam ini aq hanya ingin menangis dengan puas, tak peduli mata ini akan bengkak.
Malam ini aq hanya ingin  menumpahkan semuanya pada Mu.
Kekhawatiran, kegundahan, sesak, akankah semuanya sirna hanya dengan menangis?
aq tahu, dengan menangis sepuasnya malam ini, masalah tak akan langsung selesai.
Namun setidaknya, Allah akan meringankan hati ini.

aq benci diri sendiri, yang tak bisa mengambil keputusan.
Entah aq yang membenci keadaan ini atau aq yg tak bisa menerima jalan Allah.
Telah kufahami bahwa sekenario Nya adalah yang paling sempurna. Telah ku baca bahwa Allah lebih tahu
urusanku, Allah lebih sayang hambanya melebihi sayangnya Ibu pada anaknya.
Namun dengan semua sesaknya dada ini, apa yang bisa kuperbuat?? nyatanya teori-teori itu menguap ke-udara.

Aq hanya ingin menangis dengan puas malam ini. Ya Rabb, Engkau berikan keadaan sesak ini tentu Engkau Maha tahu
kapasitas kesabaranku kan....
Aq hanya ingin menangis malam ini, menagih janji yang lama aq nanti.
Aq hanya ingin menangis malam ini, memperlihatkan ketakberdayaanku sebagai hamba dihadapan Mu.
Aq hanya ingin menangis malam ini, semoga ini bukan bentuk protesku pada Mu.
Aq hanya ingin menangis malam ini, sebagai bentuk pasrahku pada Mu.
Aq hanya ingin menangis malam ini, dan Engkau akan mengganti tangis ini dengan senyuman esok hari.
Aq hanya ingin menangis malam ini, menumpahkan segala sesak yang ada.

Ya Rabb,.. Ampuni hamba yang banyak lupa akan nikmat yang telah Engkau berikan.
Tapi bolehkan aq menangis malam ini hingga aq puas??

Dalam semua isak tangisku, aq titipkan bait doa pada langit malam.
Dalam sesak yang menyiksa, aq bisikkan harapan pada udara.
Semoga esok Rabb ku akan mengirimkan mentari sebagai jawaban..
Ya Rabb, peluk jiwa ini..Dan aq tak malu meski harus merengek dihadapan Mu.
Jangan pernah malu untuk menangis pada Nya..

19 Muharram 1438 H

Rabu, 19 Oktober 2016

Melihat kualitas seseorang

Bismillah...
Pengennya bisa konsisten ya, tiap pagi nongol disini.. ^_^
Sedikit cerita nih ya...

Hmmmm... kita tentu suda sangat sering mendengar dengan istilah ini "tong kosong nyaring bunyinya", udah gak aneh lah ya, nah akhir-akhir ini aq lagi bikin penelitia kecil-kecilan (jiaaaahh gayanya....) terserah-lah yaaa, yang jelas beberapa hari terakhir ini aq meneliti beberapa orang dilingkungan sekitar  buat ngebuktiin kalimat ini "orang yang sedikit membaca akan banyak berkomentar" menurut kalian gimana, setuju gak ?
Nih ya, aq bagi hasilnya....
Beberapa orang yang hobi nyerocos di lingkungan itu aq amati, termasuk celetukkan-celetukan yang spontan mereka keluarkan. Daaaaaaaannn hasiiiiiilllnyaaaaaa....

Ternyata kalimat  "orang yang sedikit membaca akan banyak berkomentar" BENAR adanya. Nih, aq kasih contoh, suatu hari aq pake masker ke kantor lantaran lagi perawatan, eh tau-taunya ada yang nyeletuk "disilangin coba itu ngiketnya biar kenceng" nahloooooo.... aq aja yang makenya sante-sante aja, lho kok dia repon sendiri mikirin masker yang aq pake (munggin dia care, okelah ya, keep husnudzon). Terus lagi ya, aq lagi asyik aja kerja gitu, tetiba salah satu dari mahluk-mahluk itu ada yg nyeletuk "apaan re, bla bla bla" (ngomongin kerjaan sendiri yang ditujuin ke aq) aq sih cengo aja yak, lha wong aq ngak nanya dan ngajak dialog siapapun, eh tiba-tiba tuh orang komen "abisnya lu ngeliatin terus, kirain ke ngomong ke gw. yaa kapan lagi lu digodain cowok"  (heellloooowwww, berhalusinasi tuh orang kayanya yak) terus gemparlah satu ruangan... Idddddiiiiiiiihhh, males banget ngeliat mukanya, dan helooooooo dari tadi aq gawe yah, melototin koputer, boro kudu ngeliatin tuh orang segala. SUMPAH aq gak lirik-lirik. Keganjenan banget yak, dan laaaggiiiiiii, maksudnya apa bilang "kapan lagi digodain cowok" pengen aq hajar tuh orang.. Ya iyalah aq  jarang digodain cowok, karena aq berusaha buat jaga diri, jaga diri dr fitnah, jaga diri dari berkhalwat, campur-baur gak jelas sama lawan jenis. dan lagian yak, klo ada cwo yg nanya gaje aq langsung tinggalin, dan klo ada yg macem-macem aq langsung kasih dalil. Faham looooo...
Parah banget yak tu orang, kasian banget lihatnya. Gak pernah update islamnya. Kasian, kasian kasian, beneran deh. Ah, sudahlah mungkin ini jadi pr buat aq, gimana caranya buat mereka jadi mau belajar islam. satu lagi guys... beberapa orang yang katanya gahol, meng klaim bahwa mereka kekinian, melakukan obrolan yang isinya kopong alias gak ada manfaatnya. mirriiiiissssss. Ngomentarin gaya si A, ngomongin si B, gaje bangett.. Moga hasil penelitian gadungan ini bisa jadi cermin buat kita semua, khususnya diri gw sendiri, klo "Sedikit membaca akan membuat seseorang banyak berkomentar".
Udah sih itu aja. Bisa disimpulkan sendiri lah yak.

Wallahu A'lam

Andai Dia Tahu

Saat jiwa mengakui adanya Sang Pencipta.
Maka ketenangan hati akan turun bersamanya.
Saat kepala mampu tertunduk menyembah pada Nya.
Maka kepongkahan, keangkuhan, habis sirna.
Saat tanganmu terangkat memohon ampunannya,
Maka ssat itu kelembutan hati datang menjelma.
Saat isak tangis mampu menjadi simponi Maha.
Maka manisnya ibadah kan jadi penyempurnakan.
Itulah bahagia...

Setiap kita punya cerita, dan dari sini kisahku bermulai.
Dari sini bahagiaku bermula...
Saat aku menyadari bahwa Allah adalah segala-galanya.
Saat aku menyadari dengan Allah ku-mulai semuanya.
Maka apapun yang Dunia lakukan padaku,
Aku pasti kuat menjalaninya.
Karena seberapapun sulit, seberapapun susah, dijalan dakwah aku bahagia.

Andai dia tahu.....
Apa yang kan terjadii....
Apa yang disiapkan Allah baginya.

Andai dia tahu...
Maka dia akan menjadi jiwa-jiwa paling bahagia.
Andai dia tahu,.
Bahwa ampunan Allah seluas langit dan bumi.
Maka tak ada  satupun jiwa yang akan menunda-nunda bertaubat pada Allah.
Andai dia tahu,..
 Bahwa Allah Maha Luas rahmatnya, maka tidak ada satupun yang tidak mengharapkan syurga Nya.
Andai dia tahu,.
Kebahagiaan hakiki hanya pada Allah.
Maka dia akan bersujud, bersimpuh, memohon ampunan.
Hingga tidak ada yang tersisa kecuali keridhoan Nya..


Note : Oleh-oleh dari Al-azhar, tempo lalu saat berkunjung kesana.

Senin, 17 Oktober 2016

Tentang sabar

Bukankah sabar itu tak bertepi?

Adab

Hmmm.... kenapa tiba-tiba pengen banget nulis ini ya..
Tak lain dan tak bukan karena  ke khawatiran saya pada generasi sekarang dan lingkingan tempat saya berada. Jujur sayapun bukanlah orang yg mulia adabnya, masih harus belajar beradab lagi, namun demikian kok saya ngerasa gereget aja ya sama orang-orang yang sama sekali tak beradab. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita bertemu dan bersinggungan dengan orang banyak, entah itu usianya lebih muda dari kita, teman sebaya atau yang lebih tua dari kita. Bahkan dalam satu profesi kerjapun tentu ada beragam usia. Nah, inilah yang menjadi polemik, terkadang kita ngerasa selevel aja gitu, tanpa melihat usia yang memang beragam. Tidak bisa membedakan bagaimana harusnya kita berinteraksi dengan mereka. Kebanyakan kita menyamarataka semuanya. Tak ada bedanya antara kepada teman sejawat atau yang lebih tua. Entah saya mewakili oang-orang tua, atau ke-geregetan orang muda yg melihat orang-orang sekitar saya kok pada culangung (ini bahasa apa ini? wkwkwkwk) yups, saya melihat fenomena ini dilingkungan saya. miris memang, dan ketika diingatkanpun orang tersebut malah nyinyir, pasang status yg katanya 'gak usah urusin orang lain' dan apalah. Serba bingung juga ya, didiemin masa iya, itukan bentuk ketidak wajaran atau ya sesuatu yang jelek. Klo dibiarin sy termasuk setan bisu berarti, karena membiarakan keburukan tanpa berusaha mencegahnya. Diomongin juga malah jadi sinis gitu, ngomong yang enggak-enggak. Jadi yang mengingatkan yang disalahkan, Oooohhh pliiiissss lebih baik sy cabut aja deh dari lingkungan yang begini. Satu pertanyaan besar dalam diri sy, kenapa ini bisa terjadi?

Lain soal lagi dengan yg satu ini, siapapun pada hakikatnya adalah guru bagi kita. Mau itu anak kecil, orang dewasa, pun seseorang yang jelas2 memang berprofesi sebagai seorang guru. Maka beradablah terhadap guru kita, terhadap orang disekeliling kita. Bukankah Amal itu didahului dengan ilmu, dan Ilmu didahului dengan adab. Tutuntutlah ilmu sbelum beramal, dan tuntutlah adab dalam berilmu. jadi urutannya jelas ADAB-ILMU-AMAL. jangan samakan sikap kita pada orang yg lebih tua, meski mungkin ilmunya lebih sedikit, namun dari segi usia mereka lebih tua, dan sy tidak yakin klo ilmu kita yg lebih muda bisa diatas mereka. Mungkin iya untuk urusan sains, tapi pengalaman dalam hidup dan ilmu kehidupan tentu mereka lebih faham. Apalah arti pengetahuan jika dibandingan dengan ilmu cara menghadapi kehidupan, Sooo, beradablah kawan. Jangan sampai ada yang terluka karena ke-tak-beradabanmu (untuk poin ini dalem banget, karena memang sikap sekecil atau seremeh apapun, jika sudah menyinggung maka menjadi bumeranglah ia, waspadalah.. waspadalah)

Tulisan ini sengaja saya buat untuk pengingat diri agar lebih ber-Adab

Jumat, 14 Oktober 2016

Down

Fenomena banget yak, nongkrong di blogg sore-sore gini.

Ya Allah, ada-ada aja ya...
Padahal lagi berusaha banget buat diobatin. Aku juga gak diem kok, siapa juga yang mau punya penyakit. Ini semua qodarullah..Udah diobatin kemana-mana, dan itu juga gak pake uang sedikit lhooo.

Akhirnya cuman bisa istigfar aja, mohon kesembuhan sama Allah. Lisan itu emang bahaya banget ya, klo kita gak bisa ngendaliin nya bisa-bisa malah numpuk dosa. Mungkin iya mau ngasih pendapat, mungkin iya mau ngasih tau, mungkin iya gak maksud buat nyindir ato nyinggung. Tapi pliiiissss, dari pada bikin orang down mending gak usah diucapin aja deh. Apalagi klo hanya sekedar opini yg gak berlandaskan. Ishbiiir yaa r*liiiiii, biarin aja, gak usah denger apa kata orang. Allah gak akan lihat harta, tahta dan rupa kita kok, yang Allah lihat siapa yang paling taqwa. Pelajaran juga buat lebih menjaga lisan. klo sekiranya gak bermanfaat gak udah buka suara deh.


Rabu, 12 Oktober 2016

Mau sampai kapan begini...

Mau sampai kapan seperti ini? saling peduli dalam diam. Saling tanya dalam senyap.
Sebentuk perhatian lewat lirikan mata.

Biarlah aku yang memutuskan. Biarlah aku yang ambil pilihan.

Dan aku memilih untuk tak peduli. Biarkan doa yang kita panjatkan sama-sama menjuntai kelangit, dan bertemu pada satu titik koordinat, hingga Allah kabulkan dengan cara yang indah.

Hidup ini terkadang lucu

Pagiiiiiiiii....
Tulisan pertama dibulan Oktober,
Bismillah, semua tulisan di blogg ini hanya pengingat untuk saya pribadi ya, bukan untuk menyinggung atau apapun. Hanya menumpahkan ide dan kegelisahan aja kok. Kadang kalo saya baca lagi juga suka geli-geli gimana gitu (ini gw ngomongin apaan ya, ahahaha) ato malah "ini gw lagi nulis tentang siapa ya? nge blur gitu" ahahahahaha

Hmmmm... mulai aja deh ya,
terkadang kehidupan ini memang lucu ya, kita banyak ngedumel dengan keadaan kita saat ini, kenapa ya gw gak kaya si A, coba gw jadi si C enak banget kayanya, apa-apa tinggal bilang. nah loooo pernah kaya gitu gak? sepertinya kita semua pernah seperti itu, yakan? yakan? ngakuuu deeehhh... Sementara banyak diluaran sana yang menginginkan kehidupan kita. Yah, begitulah keinginan manusia gak pernah ada habisnya.
Sebenernya pengen sharing dikit siiihhh... Duluuu pas lagi awal-awal mengkaji islam kata ustadzah bilang gini "Dek, tau gak? klo kita abis belajar satu materi, biasanya Allah langsung kasih ujian lhooo" waktu itu sih cuman manggut-manggut aja. Malah pernah satu waktu, kita abis beresin satu bab tentang takdir. Materi yang dalam dan sesuatu banget (keabisan kata buat mendeskripsikannya...ahahha) trus aq sama mawar (bukan nama sebenarnya) nunggu-nunggu, kira-kira Allah mau nguji kita apa nih? (kacaw banget emang). Ternyata tak se-leterlek seperti itu sob. Kini aq faham apa yang dikatakan ustadzah, bukan berarti abis beres satu pembahasan terus besoknya Allah langsung kasih ujian gitu. Tapi ya, lambat-laum unjian tentang ilmu yang sudah kita plajari pasti ada. Dan disitu nanti bakalan kelihatan, siapa yang lulus dan siapa yang enggak.

Beberapa minggu kebelakang aq semangat banget sharing islam sama temen yang lagi haus-hausnya dengan islam. aq jelasin dari A-H yang aq tau tentang islam. Hingga beberapa minggu kemarin kita bahas apa itu takdir? apakah takdir bisa dirubah? dan lain-lain. Semangaaattt bangeeet, menggebu-begu banget, 2 jam nyerocos ampe tenggorokan kering. Lamanya sih dingebahas masalah pendamping hidup (nah lhoooo emang itu termasuk kedalam takdir yak) lhaa bukankah Rasulullah pernah bersabda bahwa "tidak akan lahir anak adam kedunia sebelum ditentukan rizki, maut dan jodoh nya" (kurang lebih seperti itulah ya bunyinya). Itu kita udah faham banget kan yak, sama konsep ato teori nya. Namun beberapa hari setelah sharing itu, jleebbbb giliran aq yang dapet ujiannya. Kegalau-an mulai melanda, padahal sebelumnya baik-baik aja. Ngeliat fakta bahwa aq dihadapkan pada pilihan yang sulit. Hingga akhirnya cuman bisa istigfar, mohon ampun sama Allah dan minta yang terbaik. Kala semua pinta terlalu banyak dan rumit, hingga susah untuk diutarakan, Percayalah Allah tau apa yang kamu rasakan. Banyakin istigfar aja, "barang siapa yang banyak membeca istigfar maka Allah akan memberinya jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka". AAAmmmiiinnnn