Minggu, 16 Desember 2012

Prolog

 

  "DUA MALAIKAT KU AYAH DAN IBU"

     Saat pertama kita hadir didunia.
kita tak bisa memilih, ingin dari rahim siapa kita dilahirkan.
namun percayalah Allah telah menitipkan kita pada kedua malaikat-Nya yang akan merawat kita.
Dua malaikat itu adalah ayah dan ibu kita.
 saat melahirkan, ibu berjuang mempertaruhkan hidup dan matinya demi kita.
dan sang ayah, tak pernah berhenti berdoa untuk keselamatan kedua nya.
begitu suara tangisan itu terdengar, betapa bahagianya ayah dan ibu kita.
tangis bahagia pun tak bisa dibendung lagi, melihat malaikat kecil mereka telah lahir kedunia. Senyuman lebar dari bibir mereka, tatkala melihat sang bayi.

     hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Dengan segenap kasih sayang nya mereka membesarkan kita. Apa yang kita inginkan, selama mereka bisa memenuhinya pasti akan dikabulkan, meski sudah habis2an memberikan yang terbaik untuk sang anak. namun sang anak masih merasa kurang. Sang anak selau bilang "ayah gak sayang, masa minta sepeda gak di kasih. aku kan pengen sepeda kaya orang lain" lalu ayah mu bilang "Nak,ayah belum punya uang untuk membelikan mu sepeda, sabar ya sayang.." tahu kah nak, jika dalam hati ayah mu menjerit "Ya Allah, berikan aku rezeki untuk membelikan sepeda anak hamba". Dengan segala tenaga ayah mencari uang, banyak kepentingannya yang ia abaikan demi membelikan mu sepeda. hingga uang itu terkumpul, segera ayah membelikan sepeda untuk mu. Dengan bangga ayah memberikan sepeda itu kepada anak nya. Dan sang anak pun berjingkrak bahagia menerimanya, dalam hati ayah berbisik "Terima kasih atas rizki Mu ya Allah". Ayah mu tersenyum karena melihatmu bahagia.

   Ketika sang anak sakit, ibu sangat khawatir. Dia merawat sang anak dengan penuh kasih sayang. ibu menjaga sang anak siang dan malam. Ibu rela tak tidur semalaman demi menjagamu, betapa besar kasih sayang mu ibu. Begitu pun ayah, dia berusaha mencari uang untuk bisa mengobati mu.

    Beranjak remaja, sang anak merasa dikekang karena gak boleh ini dan itu. Sang anak sering membentak ibu "ibu pelit." "ah ibu, kan cuma maen sama temen." "ibu sih kenapa baju aku belum disetrika."    "bu.....dimana baju ku???"   "bu,uang jajan nya lebihin ya"   "bu,ambilin tas aku yang diatas kursi."   "bu,aku gak suka makan sama ini." itulah kata2 yang sering keluar dari sang anak.

   Saat dewasa, sang anak pergi dari rumah untuk bekerja, gaji yang ia perolah dia habiskan untuk kepentingan nya. pertanyaan pun muncul :
-Pernahkah kedua orang tua mu minta uang gaji mu??
Tak pernah kawan, karena bagi nya melihat mu bahagia, itu sudah cukup.

-Ketika ayah atau ibu mu sakit di rumah, pernahkah mereka mengeluh dan minta kau merawatnya??
Tak pernah kawan, karena mereka tak ingin merepotkan mu.

-Ketika mereka kesusahan, pernahkah mereka minta bantuanmu???
Tak pernah kawan, karena mereka tak ingin kau ikut merasakan kesusahannya.

   Sekarang muncul lagi pertanyaan yang patut untuk direnungkan :
-Pernahkah kau berterima kasih kepada ayah dan ibu mu?
-Pernahkah kau mohon maaf atas sifatmu yang kasar kepada mereka?
-Apa yang telah kau berikan untuk ayah dan ibu mu??
-Dimana kau saat kedua orangtua mu merintih sakit??
-Dimana kau saat orangtua mu butuh bantuan???
-Seberapa sering kau ingat orang tua mu dibandingkan pacar mu??
-Berapa kali kau mendoakan orang tua mu dalam sehari????
Tahu kah kawan, sebesar apapun pemberian kita kepada kedua orang tua kita, itu tak akan pernah cukup untuk menggantikan kasih sayang yang telah mereka berikan. Sebelum semua terlambat, yuk kita minta maaf kepada kedua orang tua kita, atas segala salah dan khilaf kita.
Mari kita bahagiakan orang tua kita.
Patuhlah pada kedua orang tua kita, karena ridho ALLAH ada pada rihho kedua orang tua kita.

#salam cinta untuk  ayah dan ibu di rumah. Maaf atas segala dosa ananda..
LOVE YOU MOM...
LOVE YOU DAD....

1 komentar: